Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam)

Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam)
Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam)
Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam) - Secara epistimologis, terdiri dari dua kata, sosiologi dan dakwah. Sosiologi berarti ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan-tindakan hidupnya kehidupan bermasyarakat, sedangkan  dakwah adalah upaya untuk berusaha mengajak  orang kepada kebaikan. Sosiologi Dakwah, secara etimologis, adalah  ilmu yang mengkaji tentang upaya pemecahan masalah-masalah dakwah  dengan pendekatan sosiologis. Dan yang menjadi  aspek sosiologi karena dalam kegiatan dakwah itu terdapat hubungan dan pergaulan sosial, yakni hubungan antara pelaku dakwah dan  mitra dakwah.

Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa dalam lembaga-lembaga, kelompok sosial  dan proses sosial  terdapat hubungan-hubungan siosial  atau secara teknis atau di sebut interaksi sosial, dari hasil interaksi sosial ini maka masyarakat  harus  mampu mengembangkan dan membentuk tingkah laku yang kemudian menumbuhkan  dan mengembangkan sistem dakwah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari hubunga-hubungan antara semua pokok masalah dalam proses dakwah dan proses sosial. Sosiologi Dakwah adalah ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memecahkan masalah-masalah dakwah dengan pendekatan dan analisis sosiologis.
 
Eksitensi Soiologi Dakwah
Dakwah  merupakan bagian penting dari pemikiran masyarakat, maka sosiologi  bisa diharapkan  memiliki peran penting  dalam pemikiran dakwah. Tugas dakwah menurut soiologi adalah menjaga harmonisasi kehidupan    masyarakat  dan mendorong kemajauan masyarakat, hal ini sesuai dengan tujuan dakwah itu sendiri, kemaslahatan umat atau kemajuan masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki lapangan penelitian, sudut pandang, metode, dan susunan pengerahuan. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dalam kelompok. Sudut pandangnya adalah memandang hakekat masyarakat kebudayaan dan individu secara ilmiah. Adapun susunan pengetahuannya terdiri atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial, budaya dan perkembangan individu. Maka eksistensi sosiologi dakwah sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik antar sesama. Karena, sosiologi dakwah tujuan walnya untuk menjaga stabilitas kehidupan bermasyarakat dan bersosial.

Konsepsi dan Posisi Sosiologi Dakwah
Dalam sejarahnya, manusia tidak pernah berhenti dari kesibukan. Baik kesibukan dalam menghadapi kehidupan luar maupun kesibukan dalam hubungan diri sendiri. Sejak pagi sampai malam mulai dari anak kecil sampai orang tua, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Dalam kesibukan-kesibukan itu terjadi hubungan timbal balik dalam upaya mencapai dan memenuhi hubungan mereka. Dalam menghadapi  lingkungan  sekitar, manusia dengan tingkah lakunya menimbulkan usaha-usaha  untuk mengetahui kebutuhan mereka, misalnya, dalam memanipulasi suatu benda untuk menjadi barang kebutuhan kegiatan manusia  untuk mengetahui, menguasai  dan memanfaatkan alam sekitar itu menimbullkan berbagai cabang ilmu  pengetahuan dan teknologi. Berbagai kegiatan manusia sebagai makluk sosial memunculkan berbagai ilmu  pengetahuan. Misalnya, kegiatan untuk berdakwah, yakni  menyampaikan suatu ajaran  atau mengajak terhadap hal yang positif  karena itu lahirnya sosiologi dakwah  masih sangat tebatas  untuk bisa diketahui  oleh  masyarakat luas, baik di Indonesia bahkan dunia sekalipun.

Memahami dan Melaksanakan  Sosiologi Dakwah
Sosiologi dakwah akan bisa dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari serta dimanfaatkan dalam bidang dakwah, untuk memecahkan masalah-masalah dakwah yang mendasar. Sosialisasi keberagaman yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan sangat membantu pelaksanaan sosiologi dakwah. Secara  singkat dapat di katakanan bahwa sosialisasi keagamaan  proses membimbing individu  ke dalam dunia sosial keagamaan dan budaya kebragamaan juga sebagi pembentuk agar menjadi jati diri yang secara khusus baik di masyarakat. Sosialisasi keberagamaaan merupakan bagian proses dari perbuatan dakwah dan dalam proses sosialisasi, individu belajar beragama, bertatakrama dan memilik berbagai ketrampilan sosial misalnya bertutur kata yang baik, beragul yang sesuai aturan dan dari interaksi antara  seorang dengan lingkungan, secara berangsur-angsur  dia akan memperoleh kesadaran akan dirinya sebagai pribadi. Sosialisasi keberagaman bisa berlangsung di dalam keluarga sebagai salah satu di antara pusat-pusat dakwah yang bertugas membentuk kebiasaan-kebiasaan dalam keberagaman untuk landasan dalam kehidupan mereka.
    
Tujuan Sosiologi Dakwah
Tujuan sosiologi dakwah dapat disimpulkan sebagai berikut:
 
Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluaraga maupun masyarakat.
Menganalisis  perkembangan dan kemajuan  sosial keagamaan.
Menganalisis  tingkat partisipasi  orang-orang  yang memiki pengetahuan  keagamaan dalam kegiatan dakwah dalam masyarakat.
Membantu  menentukan  tujuan dakwah, dakwah yang baik  adalah dakwah yang berangkat  dari kondisi  masyarakat  dan  hasinya   juga akan  memberikan  manfaat bagi kemajuan  kebragamaan masyarakat tersebut.
Memberikan pelatihan–pelatihan  yang efektif  bagi para da’i dalam bidang sosiologi  sehingga mereka  benar-benar bisa  melaksanakan  tugas dakwah secara  cepat  dan tepat.
Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam)

0 Response to "Sosiologi Dakwah (Ilmu Dakwah Islam)"

Post a Comment